Panduan Sederhana Membuat Berita Mahasiswa - Podium.com

Jumat, 05 Oktober 2018

Panduan Sederhana Membuat Berita Mahasiswa


-sebuah coretan pemula untuk mereka yang mau bermula-

Membuat berita adalah pekerjaan yang mudah. Hal ini karena sebenarnya berita memiliki format penulisan informasi yang hampir sama, seperti Apa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana. Lima unsur inilah yang biasanya ada dan hanya diubah-ubah sesuai kondisi dan fakta yang terjadi. Adapun selain itu hanyalah tambahan untuk memperkaya isi berita.

Diperlukan sentuhan akhir dari sang penulis agar mampu meramu semua informasi yang ada menjadi sajian yang ringan dan nyaman dibaca. Harus mampu menyusun kalimat yang menarik dan mudah dipahami. Format berita memakai konsep piramida terbalik, dimana informasi penting berada di atas atau awal tulisan dan selanjutnya berisi informasi tambahan atau kurang penting. Selain itu agar tulisan berita semakin bagus harus menghindari beberapa kesalahan seperti hindari kalimat tidak efektif, kalimat terlalu panjang, bertele-tele, pengulangan kalimat/informasi, typo, dan sebagainya.

Tidak boleh dilupakan bahwa menulis berita adalah menceritakan kembali sebuah peristiwa, bukan mendeskripsikan sebuah peristiwa tersebut. Ini memang beda tipis. Ciri-ciri deskripsi adalah terasa monoton ketika dibaca dan terlalu runtut dalam penyampaiannya. Tulisan tersebut terasa tidak mementingkan kenyamanan saat dibaca, namun hanya berusaha agar isi tulisan persis seperti peristiwa yang diangkat tersebut.

Lingkungan kampus adalah tempat yang menjadi sumber-sumber berita. Dengan segala hiruk pikuk aktivitasnya, kampus mampu menciptakan berbagai macam berita yang kaya. Sebut saja acara-acara organisasi mahasiswa, aksi-aksi mahasiswa, pemilihan BEM, dekan, hingga rektor, upacara atau peringatan, biaya UKT, layanan dan fasilitas, dan masih banyak lagi. Ini juga tergantung kepekaan para penulis berita itu sendiri. Sebuah berita bisa saja sekadar berlalu tanpa terekam dalam sebuah tulisan jika tidak ada kepekaan.

Berikut dipaparkan secara sederhana hal-hal apa saja yang harus didapatkan untuk bisa menciptakan sebuah berita yang bagus dan sesuai standar. Apa yang disampaikan di sini memang tidak serta merta begitu adanya, namun semoga ini bisa membantu khususnya bagi para pemula.

1.      Judul Yang Menggelitik Pembaca
Hal pertama yang dibaca adalah judul. Karena itu buatlah judul yang menarik. Jangan monoton dalam menyusun tiap kata. Perlu diingat bahwa pembaca akan semakin tertarik dengan judul yang mengelitik atau tidak biasa. Namun juga tidak terlalu berlebihan.

Membuat judul menarik bisa menggunakan pilihan kata yang bernada sama, seperti misalnya,

Terpilih Kembali, Rektor Baru Fokus Peningkatan Akreditasi (bernada “i”).

Judul semacam ini lebih menarik ketika dibaca. Bandingkan dengan judul serupa, “Rektor Baru Ingin Akreditasi A”. Bisa Anda rasakan sendiri sensasi ketika membacanya. Judul kedua terasa kering meskipun maksud dari kedua judul tersebut sama.
Contoh lain, (berita di luar kampus)

Gubernur Kayuh Jukung Di Festival Pasar Terapung (bernada “ng”)

Juga bisa menonjolkan informasi yang penting atau unik. Contoh,

            Himpunan Mahasiswa FEB ULM Undang Menteri Pendidikan

Judul di atas menyoroti kedatangan menteri. Kehadiran seorang Menteri Pendidikan adalah hal yang penting, bukan? Tentu tidak mudah untuk mengundang beliau terutama jika itu diselenggarakan oleh organisasi kemahasiswaan. Akan lebih menarik jika menteri tersebut jarang atau bahkan belum pernah hadir ke daerah/tempat tersebut.

Harus pula teliti dan mampu membedakan mana hal-hal yang lebih “menjual” saat menulis judul. Dalam kasus di atas, Anda bisa saja menyoroti hal lain, semisal “Seminar Himpunan Mahasiswa Dipenuhi Peserta”. Tapi bagi saya, menggunakan judul kedua ini terlalu biasa. Seminar atau acara apapun itu yang dipenuhi peserta adalah sesuatu yang wajar dan seringkali terjadi. Walaupun tidak menutupkemungkinan untuk dijadikan judul. Tapi harus diingat lagi, bahwa kita harus memikirkan sisi “pemasaran” dari tulisan kita.

2.      Pencarian Informasi Penting
Berikut beberapa informasi yang harus didapat untuk sebuah acara atau kegiatan kemahasiswaan (tidak berurutan).
a.       Acara apa yang diadakan
b.      Tempat acara
c.       Siapa yang menyelenggarakan
d.      Hari, tanggal, dan, waktu mulai
e.       Tema yang diangkat
f.       Rangkaian acara
g.      Siapa yang membuka acara
h.      Narasumber
i.        Jumlah peserta
j.        Hal-hal unik, nyentrik, dan berbeda
k.      Dsb. Bagian ini bisa anda kembangkan sendiri. Intinya saat di lapangan, catat saja semua informasi yang bisa diperoleh. Sehingga saat penulisan, Anda hanya perlu melakukan penyaringan informasi yang layak untuk dipublikasikan.

3.      Jangan Membuat Berita Yang Membuat Orang Pingsan Membacanya
Sebagai orang yang pernah menjadi bagian redaksi, saya masih sering menemukan tulisan-tulisan yang sangat panjang dalam setiap paragrapnya. Tidak hanya paragrap yang panjang, tapi juga kalimat-kalimatnya. Hal seperti ini benar-benar membuat orang “capek” membacanya. Belum lagi terkadang kalimat yang panjang tersebut justru kurang berkorelasi dengan kalimat sebelumnya.

Lebih parah, jika tulisan tersebut tidak menggunakan tanda titik, melainkan hanya tanda koma. Padahal antara tanda titik dan koma memiliki fungsi yang berbeda. Sehingga seolah-olah satu paragrap yang panjang tersebut hanya terdiri dari satu kalimat. Kalau Anda masih belum tahu perbedaan tanda titik dan koma, silakan secepatnya mencari tahu.

Harus diperhatikan, bahwa tulisan, khususnya berita tidak saja saja ditulis untuk menuangkan ide atau informasi yang Anda dapat. Namun juga bagaimana caranya agar tulisan tersebut nyaman dibaca.

Paragrap yang panjang, jika dilihat secara sekilaspun sudah membuat orang malas membacanya. Belum lagi jika dalam paragrap itu tidak tersusun ide-ide pokok yang mau disampaikan serta membosankan. Sebuah berita yang baik harus disajikan dengan kalimat-kalimat yang ringkas dan terukur.

4.      Mengubah Berita Sederhana Menjadi Tidak Biasa
Kadangkala kegiatan-kegiatan yang diadakan mahasiswa bersifat rutinan, entah bulanan, triwulan, atau tahunan. Sebut saja seperti kegiatan penyambutan mahasiswa baru, ulang tahun fakultas, dan sebagainya. Hal ini membuat berita tersebut terlihat hambar. Terlebih jika kegiatan tersebut juga diselenggarakan dengan biasa-biasa saja.

Lalu bagaimana solusinya? Tenang. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, sebagai berikut:
a)      Mencari Hal-Hal yang Berbeda atau Unik.
Kegiatan atau acara yang bersifat rutinan, maka bisa dibuat berita dengan memfokuskan pada perbedaan atau keunikannya. Biasanya kedua hal tersebut ada dalam setiap kegiatan terutama narasumber, meskipun juga tak menjamin 100%. Kebaruan ide, konsep acara, dan lain-lain, biasanya terjadi karena kepanitiaan yang berbeda dari yang sebelumnya. Anda bisa mengorek informasi ini dari para panitia. Atau kalau Anda berani, Anda bahkan bisa membuat berita yang menyoroti “ketidak kreatifan” panitia sehingga acara yang diadakan sama seperti yang sebelumnya.

b)      Mengungkap Sisi Lain
Dalam hal ini Anda harus berfikir “terbalik”. Jangan sampai terbawa arus begitu saja. Sebagai contoh adalah berita Perayaan Hari Lahir Fakultas. Mungkin konsep kegiatannya akan sama seperti tahun-tahun lalu. Anda sebaiknya jangan terbawa dengan suasana tersebut sehingga sekadar memberitakan bahwa sedang diadakan peringatan Hari Lahir Fakultas.

Agar tidak membosankan, Anda bisa mengambil angle berita yang lain seperti menanyakan kepada para mahasiswa mengapa tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Lahir Fakultas. Anda juga bisa menanyakan apakah mahasiswa sudah banyak yang mengetahui bahwa hari tersebut diperingati sebagai Hari Lahir Fakultas. Juga bisa menanyakan keluhan-keluhan mahasiswa terhadap fasilitas fakultas. Sehingga berita yang Anda tulis nantinya akan menyandingkan antara perayannya yang luar biasa dengan keadaan fakultas yang barangkali jauh dari harapan mahasiswanya. Tambahkan foto-foto yang mendukung hal tersebut. Itu kalau Anda berani?

c)      Menggabungkan berita yang sejenis
Kegiatan/acara rutinan sangat mungkin dilakukan serentak oleh organisasi mahasiswa. Seperti misalnya acara pengenalan organisasi Himpunan untuk mahasiswa baru. Ketimbang memberitakan satu-satu yang notabene tidak ada keunikan dan perbedaan, lebih baik digabungkan saja semua kegiatan tersebut dalam satu tulisan.

5.      Sajikan Fakta Bukan Opini
Saya kira Anda pasti sudah tahu mengenai perbedaan tulisan berita dengan opini. Berita adalah menulis ulang informasi yang benar-benar terjadi dengan tetap memperhatikan unsur-unsur keindahan tulisan. Anda tidak boleh menuliskan opini sendiri. Kecuali jika itu opini atau pendapat dari narasumber.

6.      Jangan Berbasa-Basi
Akan menjadi kacau jika Anda memulai kalimat pertama berita dengan kalimat yang terkesan berbasa basi. Seperti misalnya:

“Himpunan Mahasiswa Ekonomi adalah sebuah organisasi yang ada di FEB ULM. Organisasi yang berdiri para tanggal sekian sekian pada kali ini mengadakan sebuah acara bla bla bla” (paragraph 1)

Menurut saya hindari penulisan seperti di atas. Berita harus ditulis to the point karena informasi harus cepat sampai kepada pembaca. Ingatlah bahwa menurut konsep Piramida Terbalik, bagian pertama dalam berita berisi hal-hal penting. Karena itu harus dimanfaatkan untuk menyampaikan hal penting tersebut. Langsung saja tulis informasi yang mau Anda sampaikan. Tidak perlu berbasa-basi.

Cukup sekian dulu yang bisa saya paparkan di sini. Semoga bisa dipahami dan yang lebih penting adalah dipraktikkan. Jangan pula terlalu berpatokan pada apa yang saya sampaikan tadi, tapi cobalah untuk menggali sendiri berbagai macam ilmu yang maha luas ini.

Bisa karena biasa. Jangan malas untuk menulis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar