Benar-benar
kaget waktu itu ketika saya membaca sebuah berita di media online. Dalam berita
itu dikatakan bahwa program acara unggulan Mata Najwa yang biasa menghiasi
layar kaca Metro TV, akan segera berakhir. Tak hanya itu, yang tak kalah
mengejutkan adalah keputusan Najwa Shihab selaku pembawa acara atau yang biasa
ia sebut sebagai Tuan Rumah Mata Najwa, juga akan mengundurkan diri dari dunia
reporter.
Tak mau langsung
percaya, saya mencoba untuk mencari referensi lain terkait berita tersebut.
Saya bahkan mengecek langsung akun instagram Najwa Shihab. Setelah melalui
proses “tabayyun” itu, ternyata memang benar semua kabar tersebut. Sebagai
salah satu penggemar acara Mata Najwa, tentu saya merasa kehilangan. Satu lagi
acara menghibur sekaligus mendidik yang “gulung tikar” dari pertelevisian
Indonesia.
Mata Najwa
sendiri merupakan acara yang cukup disukai oleh kebanyakan masyarakat Indonesia.
Acara Mata Najwa sendiri telah berumur 7 tahun sejak kemunculannya pada November
2009. Kepopuleran Mata Najwa tak terlepas dari kepiawaian dan kecerdikan Najwa
Shihab yang terhitung sudah 17 tahun menjadi reporter Metro TV. Ia kerap
memberikan pertanyaan-pertanyaan sulit dan tak terduga kepada para tamunya.
Ada beragam tamu
yang biasa di undang ke Mata Najwa. Mulai dari kalangan masyarakat biasa,
artis, anggota dewan, pakar ataupun pengamat, kepala daerah, menteri hingga
presiden. Meskipun sudah menjadi rahasia umum jikalau Metro TV merupakan TV
yang pro pada pemerintah, namun Mata Najwa tetap menjunjung tinggi netralitas.
Dari yang saya
tahu, rasa-rasanya tak ada keberpihakan putri dari Prof. Quraisy Shihab ini
dalam memandu acaranya. Hal ini tentu berkaitan erat dengan sepak terjang Najwa
yang merupakan wartawan senior sehingga mutlak menjunjung tinggi netralitasnya.
Baik kalangan pemerintah maupun oposisi, ketika berhadapan dengan Najwa akan
dicecar dengan beragam pertanyaan yang tajam dan cerdas, terlebih bagi mereka
yang menyandang predikat sebagai politisi negeri.
Daya tarik lain
Mata Najwa adalah mampu menghadirkan topik perbincangan aktual bahkan yang
sedang panas di masyarakat. Para tamu yang diundangpun saya kira cukup mempuni
untuk hal itu. Dalam pembawaannya, Najwa selalu berhasil mengemas perbincangan
agar tetap mengalir dan menghibur. Namun adakalanya perbincangan menjadi
serius. Semua terlihat proporsional.
Suasana di Stadion Jember Sport
Garden, Jawa Timur (metrotvnews.com)
Tak hanya
berkutat dalam studio, Mata Najwa juga kerap hadir ke tempat-tempat lain
seperti kampus atau On Stage. Dari sini, semakin jelas kita saksikan bahwa Mata
Najwa memiliki penonton setia yang sangat banyak jumlahnya. Bagaimana tidak, salah
satunya ketika Mata Najwa hadir di Stadion Jember Sport Garden Jawa Timur
dengan jumlah penonton yang mencapai 35 ribu orang. Bisa dibayangkan bagaimana
penuh sesaknya tempat tersebut. Hingga kemudian acara tersebut menyandang rekor
MURI sebagai talk show terbanyak
ditonton. Sebuah pencapaian yang luar biasa.
Salah satu yang
juga saya sukai dari program Mata Najwa adalah kata-kata yang biasa disampaikan
Najwa Shihab di penghujung acara, atau yang biasa disebut Catatan Najwa. Bagi
saya, Catatan Najwa merupakan kumpulan kata-kata pilihan yang disusun dengan
epik dan mengandung makna yang dalam dan luas. Ditambah lagi dengan kehebatan
Najwa dalam membacakannya tanpa tersendat-sendat dan lugas, semakin
menghipnotis para penikmat acara Mata Najwa. Catatan Najwa sekaligus menjadi
ciri khas tersendiri bagi acara tersebut.
Sangat
disayangkan memang ketika Mata Najwa harus mengakhiri episodenya yang sudah
mencapai 511 episode. Di tengah banyaknya terpaan tayangan televisi yang kurang
mendidik, justru kehadiran Mata Najwa dapat menjadi tayangan penyeimbang agar
rakyat Indonesia mendapatkan tontonan yang menghibur namun penuh dengan
nilai-nilai yang dapat diambil. Untuk selanjutnya, Mata Najwa akan menampilkan
episode-episode sebelumnya yang dinilai penting dan berharga dengan tema Menuju
Catatan Tanpa Titik.
(Instagram: @najwashihab)
Keputusan
tetaplah keputusan. Saya yakin, dalam proses menetapkan keputusan tersebut,
Najwa telah melewati serangkaian proses berfikir dan perenungan yang panjang. Tentu,
kita tak bisa berbuat banyak apalagi harus mencampuri urusannya. Diri sendiri
adalah orang yang paling tahu dan mengerti situasi yang sedang terjadi.
Berbagai macam
isu yang berhembus terkait berakhirnya Mata Najwa dan keputusan “pensiun dini”
Najwa, seperti bermasalah akibat episode terakhirnya dengan Novel Baswedan,
Najwa yang dikabarkan akan pindah haluan ke stasiun TV lain, hingga isu bahwa
Najwa akan menjadi politisi, semua itu boleh saja menghinggapi benak kita.
Tetapi yang pasti, hanya Allah dan Najwa Shihab sendiri yang tahu pasti akan
kemana ia selanjutnya. Sosoknya yang telah menjadi public pigure tentu akan menjadi sorotan banyak mata. Kita tunggu
saja?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar