Akankah Ada "Mata-Mata" Selanjutnya - Podium.com

Sabtu, 02 September 2017

Akankah Ada "Mata-Mata" Selanjutnya


Benar-benar kaget waktu itu ketika saya membaca sebuah berita di media online. Dalam berita itu dikatakan bahwa program acara unggulan Mata Najwa yang biasa menghiasi layar kaca Metro TV, akan segera berakhir. Tak hanya itu, yang tak kalah mengejutkan adalah keputusan Najwa Shihab selaku pembawa acara atau yang biasa ia sebut sebagai Tuan Rumah Mata Najwa, juga akan mengundurkan diri dari dunia reporter.

Tak mau langsung percaya, saya mencoba untuk mencari referensi lain terkait berita tersebut. Saya bahkan mengecek langsung akun instagram Najwa Shihab. Setelah melalui proses “tabayyun” itu, ternyata memang benar semua kabar tersebut. Sebagai salah satu penggemar acara Mata Najwa, tentu saya merasa kehilangan. Satu lagi acara menghibur sekaligus mendidik yang “gulung tikar” dari pertelevisian Indonesia.

Mata Najwa sendiri merupakan acara yang cukup disukai oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Acara Mata Najwa sendiri telah berumur 7 tahun sejak kemunculannya pada November 2009. Kepopuleran Mata Najwa tak terlepas dari kepiawaian dan kecerdikan Najwa Shihab yang terhitung sudah 17 tahun menjadi reporter Metro TV. Ia kerap memberikan pertanyaan-pertanyaan sulit dan tak terduga kepada para tamunya.

Ada beragam tamu yang biasa di undang ke Mata Najwa. Mulai dari kalangan masyarakat biasa, artis, anggota dewan, pakar ataupun pengamat, kepala daerah, menteri hingga presiden. Meskipun sudah menjadi rahasia umum jikalau Metro TV merupakan TV yang pro pada pemerintah, namun Mata Najwa tetap menjunjung tinggi netralitas.

Dari yang saya tahu, rasa-rasanya tak ada keberpihakan putri dari Prof. Quraisy Shihab ini dalam memandu acaranya. Hal ini tentu berkaitan erat dengan sepak terjang Najwa yang merupakan wartawan senior sehingga mutlak menjunjung tinggi netralitasnya. Baik kalangan pemerintah maupun oposisi, ketika berhadapan dengan Najwa akan dicecar dengan beragam pertanyaan yang tajam dan cerdas, terlebih bagi mereka yang menyandang predikat sebagai politisi negeri.

Daya tarik lain Mata Najwa adalah mampu menghadirkan topik perbincangan aktual bahkan yang sedang panas di masyarakat. Para tamu yang diundangpun saya kira cukup mempuni untuk hal itu. Dalam pembawaannya, Najwa selalu berhasil mengemas perbincangan agar tetap mengalir dan menghibur. Namun adakalanya perbincangan menjadi serius. Semua terlihat proporsional.


Suasana di Stadion Jember Sport Garden, Jawa Timur (metrotvnews.com)

Tak hanya berkutat dalam studio, Mata Najwa juga kerap hadir ke tempat-tempat lain seperti kampus atau On Stage. Dari sini, semakin jelas kita saksikan bahwa Mata Najwa memiliki penonton setia yang sangat banyak jumlahnya. Bagaimana tidak, salah satunya ketika Mata Najwa hadir di Stadion Jember Sport Garden Jawa Timur dengan jumlah penonton yang mencapai 35 ribu orang. Bisa dibayangkan bagaimana penuh sesaknya tempat tersebut. Hingga kemudian acara tersebut menyandang rekor MURI sebagai talk show terbanyak ditonton. Sebuah pencapaian yang luar biasa.

Salah satu yang juga saya sukai dari program Mata Najwa adalah kata-kata yang biasa disampaikan Najwa Shihab di penghujung acara, atau yang biasa disebut Catatan Najwa. Bagi saya, Catatan Najwa merupakan kumpulan kata-kata pilihan yang disusun dengan epik dan mengandung makna yang dalam dan luas. Ditambah lagi dengan kehebatan Najwa dalam membacakannya tanpa tersendat-sendat dan lugas, semakin menghipnotis para penikmat acara Mata Najwa. Catatan Najwa sekaligus menjadi ciri khas tersendiri bagi acara tersebut.


Sangat disayangkan memang ketika Mata Najwa harus mengakhiri episodenya yang sudah mencapai 511 episode. Di tengah banyaknya terpaan tayangan televisi yang kurang mendidik, justru kehadiran Mata Najwa dapat menjadi tayangan penyeimbang agar rakyat Indonesia mendapatkan tontonan yang menghibur namun penuh dengan nilai-nilai yang dapat diambil. Untuk selanjutnya, Mata Najwa akan menampilkan episode-episode sebelumnya yang dinilai penting dan berharga dengan tema Menuju Catatan Tanpa Titik.

(Instagram: @najwashihab)
Keputusan tetaplah keputusan. Saya yakin, dalam proses menetapkan keputusan tersebut, Najwa telah melewati serangkaian proses berfikir dan perenungan yang panjang. Tentu, kita tak bisa berbuat banyak apalagi harus mencampuri urusannya. Diri sendiri adalah orang yang paling tahu dan mengerti situasi yang sedang terjadi.

Berbagai macam isu yang berhembus terkait berakhirnya Mata Najwa dan keputusan “pensiun dini” Najwa, seperti bermasalah akibat episode terakhirnya dengan Novel Baswedan, Najwa yang dikabarkan akan pindah haluan ke stasiun TV lain, hingga isu bahwa Najwa akan menjadi politisi, semua itu boleh saja menghinggapi benak kita. Tetapi yang pasti, hanya Allah dan Najwa Shihab sendiri yang tahu pasti akan kemana ia selanjutnya. Sosoknya yang telah menjadi public pigure tentu akan menjadi sorotan banyak mata. Kita tunggu saja?
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar